Header Ads

Breaking News

Terima APP, TNI Dinilai Berperan dalam Rehab Sekolah dan Pengajar di Perbatasan


Jakarta --- Tentara Nasional Indonesia (TNI) menjadi salah satu penerima penghargaan Apresiasi Peduli Pendidikan (APP) 2012 untuk Kategori Kementerian/Lembaga Pemerintah dan Kabupaten/Kota. Sejak tahun 2011 Kementerian Pendidikan Nasional bersama TNI menjalin kerja sama perluasan layanan pendidikan di perbatasan, pulau terdepan/terluar, daerah terpencil, tertinggal, konflik, pasca konflik dan daerah bencana. "Saya ucapkan terima kasih kepada Kementerian Pendidikan yang telah memberikan penghargaan, anugerah ini kepada TNI atas upaya-upaya TNI untuk ikut membantu di bidang pendidikan. Tentunya sebenarnyanya yang diperbuat TNI adalah untuk kemajuan bangsa kita semua," ujar Panglima TNI Agus Suhartono saat ditemui usai Malam Anugerah Peduli Pendidikan, di Plasa Insan Berprestasi Pendidikan, Gedung A Kemdikbud, (22/11). Agus menjelaskan, peran TNI di perbatasan salah satunya untuk mengatasi kekurangan tenaga pengajar sehingga anggota TNI yang sedang bertugas di perbatasan ikut membantu dengan mengajar, sesuai dengan pembekalan yang diberikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Selain itu, TNI juga ikut membantu bedah sekolah, atau program rehabilitasi sekolah. "Sampai saat ini di beberapa daerah sudah kita lakukan dan akan terus kita lakukan sesuai dengan komitmen kita. Kalau ada sekolah rusak, aparat kita di daerah akan melapor ke Mabes TNI, kemudian diputuskan dengan Kementerian Pendidikan untuk direhab bersama," jelas Agus. Dari sisi humanis, Agus menceritakan kisah yang dihadapi anggota TNI dalam membujuk anak-anak di perbatasan supaya mau bersekolah. "Mereka kadang-kadang yang dihadapi adalah bagaimana anak-anak ini mau ke sekolah, khususnya di perbatasan Papua. Karena mereka sendiri harus membantu orang tuanya, tapi juga harus masuk sekolah, duduk di kelas, belajar, kemudian kembali lagi membantu orang tuanya”. Agus menuturkan, para orang tua juga masih banyak yang belum bisa merelakan penuh anaknya bersekolah. Karena mereka lebih memilih anak-anaknya membantu mereka dalam bekerja. Namun para anggota TNI di lapangan selalu berupaya memotivasi anak-anak usia sekolah di perbatasan supaya mau bersekolah. “Ini yang menarik sekali. Karena kalau mereka tidak dipaksa, tentu mereka akan semakin ketinggalan. Mudah-mudahan dengan cara yang kita gunakan, mereka akan terus mau bersekolah,” harapnya. Cakupan kerja sama antara Kemdikbud dengan TNI meliputi pendidikan anak usia dini, pendidikan nonformal, pembinaan pendidikan dasar, pendidikan menengah, pendidikan tinggi, pendidikan layanan khusus, kebahasaan, penelitian dan pengembangan, serta pengembangan pendidikan sumber daya manusia. Prioritas implementasi ini, adalah pelibatan TNI dalam merenovasi atau membangun infrastruktur pendidikan di seluruh wilayah Indonesia, khususnya di wilayah perbatasan, pulau-pulau terdepan dan terluar, daerah terpencil, daerah tertinggal, daerah pasca konflik, dan daerah korban bencana alam, serta mengoptimalkan sumber daya TNI yang berada di daerah-daerah tersebut, agar memiliki kemampuan sebagai tenaga pengajar atau pendidikan sesuai standar minimal yang berlaku di lingkungan Kemendikbud. (Diknas/SAMO)

Tidak ada komentar